Beranda
Badung
Bali
Budaya
Destinasi Wisata
Pantai
Pura Uluwatu Bali - Sejarah, Fasilitas, Harga Tiket & Jam Buka

Alam dan budaya Bali senantiasa istimewa. Dalam hal keindahan, perpaduan pura dan air sangat mewakili citarasanya. Pura Ulun Danu Bratan dan Tanah Lot termasuk dari daya tarik utama pariwisata Pulau Bali, dua-duanya memadukan air dan pura. Tidak hanya itu, terdapat juga Pura Uluwatu, salah satu bangunan tempat peribadatan paling ikonik di Pulau Dewata.

Secara keseluruhan, Uluwatu sangat baik mendefinisikan moleknya Pulau Dewata. Pantainya menyajikan ombak yang indah dengan panorama benteng tebing curam yang menawan. Dan, tentu saja spot utamanya adalah pura yang berada di atas anjungan batu karang terjal dan tinggi. Lokasinya menjorok ke laut, sehingga menjadi salah satu spot sunset terbaik di Bali.

Jika ada rencana wisata ke Bali, Pura Luhur Uluwatu adalah destinasi yang wajib Anda kunjungi. Secara administratif, lokasinya masih satu wilayah dengan Pantai Dreamland, yakni di Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Persiapkan segala sesuatunya, termasuk memperkaya informasi perihal sejarah, aktivitas, HTM, dan fasilitasnya dengan tuntas membaca artikel ini.

Sejarah Pura Luhur Uluwatu Bali

Merujuk pada Lontar Kusuma Dewa Pura dan beberapa lontar lain, Pura Luhur Uluwatu Bali berdiri pada kisaran abad ke-10 atas anjuran Mpu Kuturan. Dalam lontar tersebut tertulis pura ini merupakan satu di antara 6 Pura Sad Kahyangan. Ke lima pura lainnya adalah Pura Besakih, Pura Lempuhyang Luhur, Pura Goa Lawah, Pura Luhur Batukaru dan Pura Pusering Jagat.

Lontar Kusuma Dewa sendiri dibuat tahun Saka 927 (1005 Masehi). Info tersebut berdasar pada pintu masuk pura yang menggunakan Candi Paduraksa bersayap. Menurut Lontar Padma Bhuwana, pura ini hadir sebagai Pura Padma Bhuwana. Didirikan berdasarkan konsepsi Sad Winayaka dan Padma Bhuwana, tempat memuja Dewa Siwa Rudra di barat daya Pulau Bali.

Pada akhir tahun 1550, disebutkan bahwa Dhang Hyang Dwijendra atau Dhang Hyang Nirartha datang ke Pulau Bali dari Jawa Timur untuk mengakhiri perjalanan sucinya. Pendeta suci itu memilih mengakhiri perjalanan spiritualnya di Pura Luhur Uluwatu, ia moksa atau Ngeluhur di tempat ini. Istilah Ngeluhur itulah yang kemudian menjadi asal mula nama Pura Luhur Uluwatu.

Dalam pengider-ider Bali, Pura Luhur Uluwatu berada di arah barat daya dan difungsikan untuk memuja Tuhan sebagai Batara Rudra. Kedudukannya tersebut berhadap-hadapan dengan Pura Andakasa, Pura Batur, dan Pura Besakih. Oleh karenanya, umumnya masyarakat Hindu Bali menyakini pura ini sebagai media untuk memohon karunia menata kehidupan di bumi.

Sesuai dengan kedudukan pura dan keyakinan Hindu Bali, pura ini terfokus pada daya wisesa tiga dewa yang dibutuhkan bumi. Dewa Brahma memancar dari Pura Andakasa, Dewa Wisnu dari Pura Batur, dan Dewa Siwa dari Pura Besakih. Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa kesuksesan hidup akan tercipta ketika keseimbangan Utpati, Stithi, dan Pralina senantiasa terjaga.

{next}

Daya Tarik dan Aktivitas Wisata

Pura Luhur Uluwatu menempati lahan di sebuah tebing yang menjorok ke laut pada ketinggian sekitar 70 mdpl. Keberadaannya melengkapi komposisi alam yang sedari awal memang menawan. Memadukan karakter khas tebing karang yang rimbun, bentangan samudera hindia dengan ombak menakjubkan, serta eksotika pura sebagai cermin kentalnya religiusitas Hindu Bali.

Lokasinya tersebut menjadi syarat bagi mereka yang ingin merasakan klimaknya rasa ketakjuban. Wisatawan harus mendaki tangga batu yang cukup tinggi, sedang di sepanjang jalan di tepi luar pura berjajar sekumpulan kera. Mereka suka usil, dan memang usil sudah menjadi kebiasaan mereka. Jangan heran, jika kawanan monyet menyerobot makanan dan barang-barang Anda.

Satu hal yang menarik dari Pura Uluwatu adalah bangunannya menghadap ke timur. Berbeda dengan pura-pura di Bali lainnya yang umumnya menghadap ke barat atau ke selatan. Pura ini memiliki dua pintu masuk, di utara dan selatan. Pintu masuk dengan pahatan daun dan bunga itu ditandai gapura bentar yang di depannya berdiri sepasang arca manusia berkepala gajah.

Pura di Uluwatu memungkinkan wisatawan mendapat pengalaman yang kaya karena banyak hal yang bisa dilakukan. Setiap waktu, keindahan alam tersaji. Namun, pesona maksimalnya datang seiring senja menjelang. Matahari terbenam demikian molek di sini. Di sinilah salah satu spot sunset terbaik di Bali. Pastikan bertahan atau datang di sore hari agar bisa menikmatinya.

Selain itu, Pura Uluwatu terkenal sebagai tempat digelarnya Tari Kecak. Pertunjukan ini biasanya berlangsung selama satu jam mulai dari pukul 17.00 WITA. Sangat menarik, karena pagelaran Kecak berpadu dengan latar senja yang memanjakan mata. Kecak Uluwatu sangat ditunggu-tunggu oleh wisatawan dari berbagai belahan dunia, pastikan Anda hadir bersama mereka.

Selebihnya, salah satu daya tarik wisata Pura Uluwatu adalah Pantai Pecatu yang ada di bawahnya. Karena ombaknya tinggi dan indah, pantai ini merupakan satu di antara spot surfing terbaik di Bali, selain Pantai Balangan dan Pantai Kuta. Tidak jarang event-event selancar internasional juga digelar di sini. Suka selancar? cobalah untuk menaklukkan ombaknya.

Harga Tiket Masuk Pura Uluwatu

KeteranganHarga
HTM Wisnus DewasaRp 30.000
HTM Wisnus Anak-AnakRp 20.000
HTM Wisman DewasaRp 50.000
HTM Wisman Anak-AnakRp 30.000
Tiket Tari Kecak (Dewasa)Rp 150.000
Tiket Tari Kecak (Anak-Anak)Rp 75.000
Parkir Kendaraan± Rp 5.000-10.000
Note: harga tiket masuk Uluwatu yang tersebut dalam daftar di atas belum tentu akurat karena bisa berubah sewaktu-waktu.
{next}

Fasilitas Wisata dan Jam Buka

Uluwatu merupakan salah satu tujuan utama wisatawan dunia datang ke Bali. Oleh karena itu, beragam fasilitas tersedia dengan sangat baik. Beraneka restoran bisa dengan mudah Anda temukan dan untuk akomodasi, banyak tersedia jenis penginapan dengan fasilitas dan harga yang bervariasi. Untuk fasilitas umum, lahan parkirnya luas dan ada sejumlah toilet di luar pura.

Jam operasional: setiap hari, pukul 07.00 – 19.00 WITA

Rekomendasi Hotel di Uluwatu

Rute Lokasi Pura Uluwatu Bali

Pura Luhur Uluwatu beralamat di Desa Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Akses jalan ke tempat wisata mudah, bisa menggunakan angkutan umum, taksi atau menyewa mobil. Saran terbaik adalah transportasi online dan sewa mobil atau sepeda motor. Dari Denpasar, butuh durasi berkendara sekitar 30-45 menit saja. Agar mudah, gunakan peta lokasi Di sini.