Bali Daftar Menarik Ubud

10 Tempat Wisata di Ubud Bali, Destinasi Terbaik dan Populer

0 Komentar
Beranda
Bali
Daftar Menarik
Ubud
10 Tempat Wisata di Ubud Bali, Destinasi Terbaik dan Populer

Ubud terlalu menarik untuk diabaikan. Kawasan wisata populer Bali ini sudah sekian lama menjadi tujuan wisata banyak orang. Bukankah Ubud juga destinasi wisata yang Anda idamkan? beragam tempat wisata di Ubud Bali selalu siap menampung kunjungan. Bersegeralah dan persiapkan segala yang Anda butuhkan.

Sebelum benar-benar berangkat, Anda perlu mendapatkan gambaran yang baik mengenai objek wisata apa saja yang harus dikunjungi. Untuk itu Anda ke sini, karena kami telah memilihkan beberapa destinasi wisata Ubud yang sudah semestinya Anda kunjungi. Berikut 10 tempat wisata yang wajib masuk daftar kunjungan.

Monkey Forest Ubud

Mandala Wisata Wenara Wana merupakan salah satu objek wisata Ubud yang paling menandai bahwa seorang pernah berwisata ke Ubud Bali. Jadi, sudah semestinya masuk dalam daftar atas kunjungan Anda. Sacred Monkey Forest Sanctuary atau Monkey Forest Ubud menjadi nama yang lebih populer untuk tempat wisata ini.

Monkey Forest Ubud adalah hutan sakral seluas 12,5 h. Selain sebagai rumah bagi ratusan monyet ekor panjang yang berusia ratusan tahun, hutan kecil ini juga termasuk komplek candi. Pura Dalem Agung Padangtegal yang berasal dari abad ke-20 merupakan "sumber kesucian" bagi candi-candi lain dalam hutan ini.

Dalam pariwisata, Monkey Forest Ubud menawarkan beragam daya tarik sehingga menjadi salah satu tempat wisata Bali yang paling terkenal. Dalam naungan rindang hutan, wisatawan bisa mengagumi arsitektur dan ornamen kuno, selain juga mencoba lebih dekat dengan kawanan monyet suci yang memiliki karakter khas.

Destinasi wisata Ubud ini memiliki beberapa spot menarik, meliputi Open Stage, Main Temple, Dragon Stair, Center Point, Exhibition Hall dan Holly Pool. Ada juga Tree Adoption, Entrance to Holy Spring, Holy Spring Temple, Deer Stable dan Rumah Kompos. Selain itu, fasilitas wisata dan akomodasinya juga sangat lengkap.

Peta Lokasi: Jl. Monkey Forest, Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571. Peta
Tiket Masuk: IDR 50K (dewasa) / IDR 40K (anak-anak), IDR 2K - IDR 15K (parkir)

Puri Saren Agung (Istana Ubud)

Sekira 2 km dari Hutan Monyet Ubud, Anda bisa mengunjungi Istana Ubud yang secara resmi bernama Puri Saren Agung. Ini adalah kompleks bangunan bersejarah. Tempat ideal yang memungkinkan wisatawan menjadi lebih tahu perihal sejarah jatuh bangunnya Ubud dalam mempertahankan seni, budaya dan religiusitasnya.

Puri Saren Agung merupakan tempat tinggal resmi keluarga kerajaan Ubud. Tempat ini seolah magnet utama yang menarik banyak kunjungan wisatawan ke Ubud. Hal ini, salah satunya dimotori oleh raja Ubud, yakni Tjokorde Gede Agung Sukawati yang pintar berbisnis serta lancar berbahasa Inggris dan bahasa Belanda.

Selain keindahan arsitektur, Puri Ubud juga secara berkelanjutan menjadi tempat pementasan seni tari Bali, khususnya Tari Barong. Para wisatawan, terutama turis mancanegara yang suka pengalaman baru, sangat menyukai hal itu. Jadwal pertunjukan Tari Barong di Puri Ubud adalah Rabu dan Kamis (19.30-21.00).

Puri Saren Agung menempati pusat Ubud dengan berbagai pilihan penginapan dan hotel mengelilinginya. Demikian juga dengan restoran, dengan mudah Anda menemukan berbagai opsi bersantap. Selain itu, banyak juga fasilitas penunjang wisata, seperti money charger, toko-toko penjual cinderamata, dan lain sebagainya.

Peta Lokasi: Jl. Raya Ubud No.8, Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571. Peta
Tiket Masuk: gratis, IDR 80K (tiket menonton pertunjukan tari)

Pura Saraswati Ubud Bali

Tidak jauh dari Puri Saren Agung, Anda juga akan menemukan Pura Taman Saraswati, salah satu landmark Ubud yang paling terkenal. Dikenal juga sebagai Istana Air Ubud atau Ubud Water Palace. Demikianlah adanya, daya tarik utama objek wisata di pusat Ubud ini adalah kolam teratai dan kolam airnya yang indah.

Tersebutlah nama I Gusti Nyoman Lempad, seorang pematung kenamaan Bali yang merancang istana ini atas perintah keluarga kerajaan Sukawati. Pembangunan pura yang didedikasikan untuk Dewi Saraswati (dewa pembelajaran, sastra dan seni Hindu) ini memakan waktu sekitar satu tahun, yakni antara tahun 1951-1952.

Pura Saraswati sangatlah indah menenangkan dengan pohon kamboja menghiasi tepi kolamnya. Berbagai rupa patung turut mewarnai eksotikanya, termasuk juga akses jembatan lurus yang berpahat tokoh mitologi Hindu. Desain eksterior maupun interiornya demikian cantik, sehingga menarik siapapun untuk mengaguminya.

Oleh karena itu, selain fungsi utamanya sebagai tempat peribadatan, Pura Saraswati juga merupakan tujuan utama wisatawan berkunjung ke Ubud. Terlebih, pura ini juga merupakan tempat yang rutin mempertunjukkan kesenian tari Bali. Wisatawan bisa menikmati sajian Tari Kecak setiap hari Selasa dan Kamis (19.30-21.00).

Peta Lokasi: Jl. Kajeng, Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571. Peta
Tiket Masuk: gratis, IDR 80K (tiket menonton pertunjukan tari)

Ubud Art Market (Pasar Seni Ubud)

Wisata ke Ubud Bali, satu hal yang jangan sampai terlewat adalah mengunjungi Ubud Art Market atau Pasar Seni Ubud. Selain Pasar Seni Sukawati, inilah pasar seni tradisional paling terkenal di Bali. Lokasinya masih berdekatan dengan Puri Saren Agung dan Pura Taman Saraswati, hanya beberapa ratus meter saja.

Pasar Seni Ubud merupakan surga bagi wisatawan untuk berburu produk apapun yang bercorak Bali. Berbagai kerajinan seni tersedia, termasuk karya lukisan, patung, ukiran, cincin dan kalung perak motif Bali, dll. Dan, tidak ketinggalan berbagai macam kaos serta kain pantai yang semuanya menggambarkan "Bali"

Sebagai pasar tradisional, harga cenderung lebih murah dan kualitas produknya pun cukup bagus. Selain itu, pasar ini juga memungkinkan tawar menawar harga dan ini menuntut kelihaian Anda. Umumnya, harga menjadi lebih murah jika Anda membeli banyak barang. Pasar ini buka setiap hari dari pukul 06.00 - 18.00.

Peta Lokasi: Jl. Raya Ubud No.35, Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571. Peta
Tiket Masuk: -

Museum Puri Lukisan Ubud

Jangan lupa juga mengunjungi museum seni tertua Bali, yakni Museum Puri Lukisan. Cukup 5 menit melangkah dari Pasar Seni Ubud untuk mencapainya. Sejak diresmikan tahun 1956, museum ini telah mengoleksi banyak rupa kesenian budaya Bali, seperti lukisan dan ukiran kayu, baik tradisional maupun modern.

Museum Puri Lukisan merupakan kelanjutan dari ide pelestarian karya seniman Bali pada tahun 1936. Bermula dari berdirinya perkumpulan seniman yang bernama "Pitamaha" oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati (Raja Ubud) bersama Walter Spies (pelukis asal Jerman), serta Rudolf Bonnet (pelukis asal Belanda).

Museum ini terdiri dari Bangunan I (timur) mengoleksi karya awal dari Ubud dan desa-desa sekitarnya. Bangunan II (kiri) mengoleksi karya pelukis muda dengan gaya modern. Bangunan III (utara) mengoleksi karya klasik dan tradisional, sementara Bangunan IV (selatan) berfungsi untuk acara pameran khusus.

Meski berada di pusat Ubud yang penuh dengan banyak pilihan restoran, Museum Puri Lukisan juga memiliki restoran dan bar yang tenang menghadap taman museum dan kolam teratai. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 09.00-18.00. Namun, restoran dan bar buka mulai pukul 10.00 sampai laut malam.

Peta Lokasi: Jl. Raya Ubud, Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571. Peta
Tiket Masuk: IDR 50K (dewasa), IDR 2K - IDR 5K (parkir kendaraan)

Kawasan Bukit Campuhan

Selain seni dan budaya, Ubud merupakan tempat ternyaman untuk retreat, menyembuhkan diri dari hingar bingar rutinitas perkotaan. Dalam hal ini, Bukit Campuhan merupakan solusi penyembuhan. Bahkan sejak awal, wilayah ini sangat dihormati oleh masyarakat Bali karena kekuatan spiritualnya yang luar biasa.

Seiring berjalannya waktu yang menggiring wisatawan lebih jauh mengagumi Ubud, puncak Bukit Campuhan menjadi lokasi strategis menikmati lanskap lebih menyeluruh. Senantiasa indah, baik ketika sunrise maupun sunset. Tradisi jogging pun tercipta dengan trek yang mudah, semua orang pun melakukannya.

Pada rencana wisata ke Ubud kali ini, Anda harus melakukannya. Lokasi memulainya juga cukup dekat pusat Ubud, kurang dari 1 km. Dengan trekking mudah, sekira 2 km atau 15-20 menit untuk sampai di puncaknya. Sepanjang kaki Anda melangkah, sepanjang itu juga keindahan alam Ubud memanjakan mata.

Apabila jalan kaki bukanlah gaya Anda, masih ada opsi bersepeda. Rental sepeda dengan mudah Anda dapatkan, tidak sedikit penginapan yang juga menyediakannya. Yang pasti, jangan lupa menyiapkan air mineral secukupnya sebagai bekal perjalanan. Sejauh ini, minimarket terdekat ada di awal pendakian.

Peta Lokasi: Jl. Raya Campuhan, Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571. Peta
Tiket Masuk: gratis, ± IDR 20K (harga sewa sepeda di Ubud)

Blanco Renaissance Museum

Sebagai salah satu pusat seni Bali, Ubud mengoleksi banyak museum yang tersebar acak di beberapa bagian. Selain Museum Puri Lukisan, ada juga Agung Rai Museum of Art (ARMA), Neka Art Museum. Serta, The Blanco Renaissance Museum. Jika durasi wisata berlebih, Anda perlu juga mengunjungi semuanya.

Tanpa mengesampingkan museum-museum lainnya, artikel ini merekomendasikan salah satunya, yakni The Blanco Renaissance Museum. Berlokasi dekat dengan pintu masuk Campuhan Ridge Walk (Bukit Campuhan) atau kurang lebih 1 km dari Puri Saren Agung. Banyak juga aneka restoran dan hotel di sekitarnya.

Blanco Renaissance Museum merupakan museum yang mengoleksi karya pelukis keturunan Spanyol dan Amerika yang lahir di Filipina, yakni Antonio Maria Blanco. Ia melanglang buana hingga menemukan Bali pada tahun 1952. Ia menikahi model lukisannya, Ni Ronji yang merupakan seorang penari tradisional Bali.

Blanco sangat mencintai Bali. Ia pun mendapatkan tanah pemberian Raja Ubud yang kemudian menjadi rumahnya. Termasuk juga menjadi museum yang selanjutnya mengoleksi ratusan karya seninya. Lebih dari itu, museum ini juga mencakup studio, toko suvenir, perpustakaan, kafe, amfiteater, dan kuil keluarga Blanco.

Peta Lokasi: Jl. Raya Campuhan, Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571. Peta
Tiket Masuk: IDR 30K (wisnus), IDR 50K (wisman)

Rafting di Sungai Ayung

Alam Ubud tidak saja memanjakan mata, namun juga mengajak siapapun bergembira dalam banyak cara. Tukad (sungai) Ayung misalnya, memicu siapapun untuk basah dan seru-seruan dalam aktivitas wisata tirta. Wisatawan bisa menjelajahi sungai ini dengan kayak, atau mencoba rafting atau arum jeram.

Jika rafting adalah pilihan Anda, ada opsi perahu karet berkapasitas 4 dan 6 orang peserta. Selain telah lengkap dengan peralatan keamanan, juga terdapat 1 instruktur rafting untuk masing-masing perahu. Aktivitas ini akan mengajak peserta mengarungi derasnya aliran sungai sepanjang 12 km atau sekitar 2 jam.

Rafting Sungai Ayung merupakan aktivitas ideal jika Anda yang datang secara berkelompok. Namun, jika pada wisata kali ini Anda datang sendiri, mengarungi sungai dengan kayak adalah ide bagus. Sungai Ayung menawarkan hal itu. Bersama 1 instruktur, jelajahi sungai ini dengan kayak berkapasitas 2 orang.

Peta Lokasi: Jl. Raya Kedewatan, Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571. Peta
Tiket Masuk: Rafting (± IDR 350K - IDR 500K)

Situs Purbakala Goa Gajah

Tempat wisata Ubud selanjutnya, Anda wajib mampir ke Goa Gajah. Lokasinya kurang lebih 5 km atau 9 menit berkendara dari pusat Ubud. Ini adalah situs purbakala berupa goa buatan. Merujuk data sejarah, Goa Gajah merupakan tempat suci bagi agama Hindu dan Buddha dari masa Dinasti Warmadewa (abad X-XIV M).

Awal penemuan situs ini bermula dari pelaporan penemuan sejumlah arca pada tahun 1923. Dalam wujudnya, kompleks Goa Gajah terdiri atas 2 bagian utama. Kompleks bagian utara merupakan warisan ajaran Hindu Siwa, sementara kompleks bagian selatan atau area Tukad Pangkung berupa reruntuhan stupa Buddha.

Apabila Anda suka sejarah, Goa Gajah adalah tempat menarik. Banyak hal yang akan memicu rasa keingintahuan, termasuk namanya. Beberapa prasasti Bali tidak ada yang menyebut Goa Gajah secara langsung. Selebihnya, suasananya juga rindang oleh pepohonan dan arsitektur bangunan pun sangat eksotik.

Peta Lokasi: Jl. Raya Goa Gajah, Kemenuh, Kec. Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali 80582. Peta
Tiket Masuk: IDR 30K dan IDR 2K - IDR 5K (parkir kendaraan)

Tegallalang Rice Terrace

Wisata Goa Gajah memang berada di luar kawasan kecamatan Ubud, demikian pula dengan Tegalalang Rice Terrace. Meski demikian dalam hal wisata, kedua objek wisata ini telah populer masuk dalam daftar tempat wisata di Ubud. Selain karena lokasinya cukup dekat, tema wisatanya pun masih senada dengan wisata Ubud.

Intinya, kedua destinasi wisata ini sangat wajib disambangi. Tegalalang Rice Terrace tanpa terkecuali. Ini adalah lanskap Pulau Dewata paling terkemuka, selain Jatiluwih yang keduanya berkaitan erat dengan sistem perairan tradisional Subak. Desa Tegallalang sendiri berjarak kira-kira 10 km dari pusat Ubud.

Tegalalang Rice Terrace merupakan areal persawahan dengan pemandangan menakjubkan. Persawahan khas Bali yang didesain berundak atau terassering. Dalam nuansa pedesaan yang demikian kental, wisatawan bisa mengeksplorasi sawah yang asri dengan keteduhan mendominasi. Jangan lupa juga untuk berfoto gaya petani.

Opsi lainnya, cobalah menikmati sajian di restoran dan kafe terdekat sambil tetap manja dalam dominasi pemandangan hijau. Atau, bisa juga bersantai di saung-saung sambil menikmati segarnya kelapa muda. Jangan lupa, kunjungi sentra industri rumahan dan membeli beberapa hiasan kayu dan besi yang pastinya unik.

Peta Lokasi: Jl. Raya Tegallalang, Tegallalang, Kec. Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali 80561. Peta
Tiket Masuk: gratis, IDR 2K - IDR 5K (biaya parkir kendaraan)

Demikianlah 10 tempat wisata Ubud yang wajib Anda kunjungi. Tentu, masih sangat banyak tempat menarik lainnya. Namun, sebagai pertimbangan awal, daftar di atas sekiranya telah mencukupi. Selain itu, liburan di Ubud Bali tidak perlu khawatir karena fasilitas wisatanya sangat memadai, termasuk banyak opsi akomodasi.